ruang desa

21/08/25

Warga Rumbuk ancam laporkan Pemdes ke Kejaksaan

 
Desa rumbuk kecamatan sakra

OPSINTB.com - Kecewa, sejumlah warga Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, geruduk kantor desa. Mereka menilai kepala desa setempat tidak transparan dalam pengelolaan dana desa.


Tak hanya anggaran yang disebut main kucing-kucingan, mereka juga menuntut agar Kaur Perencanaan di desa tersebut dipecat.


Ahmad Patoni, salah seorang masa aksi mengungkapkan adanya dugaan penyelewengan sejak awal kepemimpinan Kades Rumbuk. Dia menuding, sebelum dilantik, kades setempat sempat mengambil pembayaran tanah pecatu. 


"Itu sudah menyalahi aturan, dari situlah awal permasalahan dugaan penyelewengan ini muncul,” ucap Patoni, Kamis (21/8/2025).


Massa aksi juga menyoroti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) yang tak pernah disosialisasikan. Menurutnya, ketiadaan sosialisasi membuka ruang manipulasi dalam laporan pertanggungjawaban (SPJ). 


Jika bentuknya hanya sekadar SPJ, tegasnya, sangat mungkin bisa dimanipulasi.


Ia menilai ketidaktransparanan berdampak pada carut-marutnya pembangunan desa hingga sempat memicu keributan antar warga dan aparat dusun.


“Pembangunan tidak jelas, kadus kami hampir berkelahi gara-gara ini,” terangnya.


Patoni menegaskan, anggaran transparansi yang seharusnya disediakan desa tidak berjalan. Sehingga warga pun mendesak agar persoalan ini segera ditindaklanjuti oleh Inspektorat.


Hingga kini belum ada perubahan berarti meski keluhan telah lama disampaikan. 


“Kami akan melaporkan ke Kejaksaan, supaya jelas tindak lanjut hukum atas dugaan penyalahgunaan dana desa ini,” tegasnya.


Menanggapi hal itu, Kades Rumbuk, Khaerul Anwar membantah tudingan warganya. Ia menegaskan seluruh anggaran pembangunan telah dipampang secara umum dan bisa dilihat langsung oleh masyarakat.


Khaerul menyebut, penyusunan RPJMD dilakukan melalui musyawarah dusun (Musdus) dengan melibatkan masyarakat.


“Terkait tuduhan uang tanah pecatu, proses sewa-menyewa itu sudah melalui akad resmi dan saya juga sudah resmi dilantik,” jelasnya.


Menanggapi rencana laporan ke kejaksaan, ia menyerahkan sepenuhnya pada aparat penegak hukum.


“Dari pihak Inspektorat sudah dilakukan pengecekan fisik di lapangan, sampai sekarang belum ada masukan atau temuan lain,” pungkasnya. (zaa)

18/08/25

Pemdes Denggen Timur, beri apresiasi kepada siswa berprestasi

 
Desa denggen timur

OPSINTB.com - Selain gelar sejumlah lomba, menyambut peringatan hari kemerdekaan ke 80 Republik Indonesia, Pemdes Denggen Timur juga memberikan apresiasi kepada semua siswa berprestasi di desa setempat. 


Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada anak-anak di desa itu. Tujuannya untuk mendukung kualitas pendidikan, khususnya bagi warga desa itu.


"Kita berikan support atau dukungan bagi mereka yang juara 1 dan 2 di semua jenjang pendidikan," kata Kades Denggen Timur, Jamaluddin, ditemui di sela kegiatannya, Minggu (17/8/2005).


Pihaknya menyiapkan apresiasi beruapa uang untuk 80 orang siswa berprestasi. Yakni mulai dari SD, SMP, hingga SMA bagi siswa yang berasal dari desa itu.


Apresiasi diberikan tak hanya bagi mereka yang bersekolah di desa setempat, melainkan bagi yang menempuh pendidikan di luar desa itu.


Dengan pemberian support itu, pemdes setempat berharap kepada warga/pelajar bisa mendongkrak kualitasnya. Tujuannya ialah agar IPM di desa itu bisa naik.


Untuk bisa akses supporting dari pemdes, bagi siswa yang berasal dari desa itu bisa membawa fotocopy raport sebagai buktinya.


"Kita berharap Denggen Timur ini bisa menjadi desa yang mencetak generasi cerdas," harap Jamal. 


Pemberian apresiasi berupa uang dilakukan usai gelar upacara bendera HUT RI ke-80 yang dilaksanakan di Lapangan Kantor Desa Denggen Timur. Kades Jamal Komitmen, hal serupa akan diagendakan setiap tahun. (kin)

17/08/25

Semangat nasionalisme membara di Desa Kawo

 
Semangat nasionalisme membara di Desa Kawo

OPSINTB.com - Di tengah semangat kemerdekaan yang menyelimuti seluruh penjuru negeri, warga Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menghadirkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang mengharukan dan penuh makna.


Ratusan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, memadati lapangan Bangkat Pandi di RT 5 untuk mengikuti upacara bendera yang digelar dengan penuh khidmat. Uniknya, barisan peserta bahkan memanjang hingga ke tengah jalan, menunjukkan antusiasme dan kesadaran kolektif akan arti kemerdekaan sejati.


Dengan mengusung tema “Satu Nusa Beragam Budaya, Toleransi Merajut Persatuan dan Kemerdekaan”, upacara ini tidak bergantung pada kemewahan atau fasilitas modern. Tiang bendera dibuat secara gotong royong oleh para pemuda menggunakan bambu, simbol kesederhanaan dan kreativitas khas kampung.


Peserta mengenakan beragam pakaian yang mencerminkan kekayaan budaya lokal, mulai dari kostum petani, baju adat Sasak, hingga pakaian keseharian. Semua bersatu dalam harmoni, memperlihatkan bahwa keberagaman adalah kekuatan dalam merajut persatuan.


Setelah upacara, warga melanjutkan perayaan dengan kegiatan pawai berbasis kupon hadiah, dan sore harinya dilakukan penurunan Bendera yang dipimpin langsung oleh Bhabinkamtibmas Desa Kawo, kegiatan ini diprakarsai oleh Ketua Pemuda Dusun Balemontong II yaitu Hairul Anam.


“Di balik upacara ini, inilah cara kami menyatakan syukur dan melanjutkan perjuangan para pahlawan, dan memupuk Nasionalisme,” ujar Hairul Anam saat dimintai keterangan pada Minggu (17/08/2025). 


Kepala Dusun, Abdurrahman, yang pada bulan september 2025 tahun ini akan berhenti/purna tugas masa jabatannya juga turut menyampaikan rasa bangganya. “Kami tidak lagi berjuang melawan penjajah, tapi kami harus tetap semangat untuk menghargai jasa para pahlawan,” katanya, menyiratkan semangat nasionalisme yang kental. 


Bagi warga Dusun Ballemontong II, perayaan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga sebagai bentuk komitmen untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan di era modern. Mereka berharap kegiatan ini terus berkembang dan melibatkan lebih banyak warga se-Desa Kawo di tahun-tahun mendatang.


Upacara sederhana ini menyimpan pesan kuat: bahwa kemerdekaan bukan hanya soal kemenangan masa lalu, tetapi tentang menjaga semangat perjuangan, toleransi, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.


"Kami juga membuat stand UMKM bagi masyarakat yang ingin berjualan, kami dari panitia menggratiskan stand ini sebanyak 12 Stand seperti tahun kemarin, rata-rata penjualan mereka mencapai Rp 800.000 perhari dan tahun ini setelah didata hasil penjualan mereka mencapai 1 juta per hari, dan kegiatan lomba dilaksanakan 5 hari ke depan, maka hasil perputaran uang di Dusun Balemontong II cukup signifikan" ungkapnya. (red)

16/08/25

Meriahkan HUT RI ke-80, 150 peserta lari maraton perebutkan 6 ekor kambing

 
Meriahkan Hut RI ke-80, 150 peserta lari maraton perebutkan 6 ekor kambing

OPSINTB.com - Pemerintah Desa Denggen Timur, gelar lomba lari maraton. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan kemerdekaan ke 80 Republik Indonesia. 


Lomba ini kali pertama digelar oleh pemerintah desa setempat. Masyarakat pun menyambut kegiatan itu dengan hangat. 


Rutenya pun cukup mudah, yakni mengeliling wilayah desa setempat dengan jarak kurang lebih 5 kilo meter.


Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin mengatakan, kegiatan terlaksana untuk memotivasi serta menumbuhkan semangat semua pihak. Di lain sisi, ini sebagai momentum mengingat bersama, Indonesia telah merdeka 80 tahun yang lalu.


Sejumlah lomba yang digelar, paginya ada jalan sehat dan lari maraton. Pesertanya mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa baik laki maupun perempuan.


"Ini hanya untuk memberikan gairah ke masyarakat kita," kata Jamaluddin, kepada opsintb.com, Sabtu (16/8/2025).


Pemerintah pun menyiapkan 8 ekor kambing sebagai hadiah bagi pemenang, 2 ekor pada lomba jalan sehat dan 6 ekornya pada lomba lari maraton.


Kambing dipilih bukan tanpa sebab, namun untuk mendukung ketahanan pangan pemerintah. Hal itu disebutnya penting agar program itu tersampaikan.


Perlombaan ini sendiri diikuti oleh 150 orang yang berasal dari desa setempat. Yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.


"Untuk saat ini pesertanya hanya di lingkup desa saja," ucap Jamal. (kin)

11/08/25

Pemdes Denggen Timur bagi sembako untuk anak stunting dan ibu hamil

 
Pemdes Denggen Timur bagi sembako untuk anak stunting dan ibu hamil

OPSINTB.com - Stunting atau gangguan pertumbuhan anak, memang bahaya bagi generasi ke depan. Lantaran itu, pemerintah terus menabuh genderang perang melawannya.


Berbagai strategi menekan angka stunting terus diperbaharui. Saat ini pemerintah melalui kebijakan dengan memberikan menu makanan bergizi. 


Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Denggen Timur. Pemdes, membagikan sejumlah makanan tujuannya untuk menekan kasus stunting di desa itu.


Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin menerangkan, selain instruksi pemerintah pusat, pihaknya memang sedari dulu memberi perhatian kepada anak dengan resiko stunting. Pasalnya, dampaknya yang begitu beresiko untuk masa depan.


"Basmi stunting, salah satu cara wujudkan generasi emas tahun 2045," kata Jamaluddin ditemui opsintb.com di sela kegiatannya, Senin (11/8/2025).


Program itu menyasar, 54 anak stunting, 1 anak dengan gizi buruk, dan 10 ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Resiko Tinggi (Resti).


Ada pun menu yang diberikan, yakni formula seratus; susu, minyak goreng, dan gula pasir. Selain itu pemedes juga berikan telur, beras bervitamin, dan abon daging.


Dia mengatakan, tak hanya anak yang jadi sasaran. Namun penting juga mengedukasi orang tua mereka.


Semisal, kata dia, anak inginnya makanan yang tidak sehat, seperti cemilan dan lainnya. Orang tua, harus tega melihat anaknya menangis ketimbang bakal berdampak buruk.


Dia mengaku, pihaknya sudah memiliki refrensi untuk melakukan langkah untuk menekan angka tersebut. Kendati demikian inovasi itu tak mau dilakukan secara gegabah, melainkan melihat dulu kondisi di lapangan.


"Kita inginnya nol angka stunting di sini (Denggen Timur)," tegasnya.


Salah satu yang paling diantisipasi ialah soal pernikahan dini. Pihaknya setiap kegiatan selalu mensosialisasikan agar para remaja tak melakukan hal tersebut.


Menurut Jamal, mereka harus dewasa dalam berfikir. Sebab, pernikahan dekat dekan persoalan jika tidak bisa saling memahami.


Langkah konkrit yang dilakukan, jika sore hari saat didapati remaja nongkrong, pihkanya menegur langsung. "Kita tegur. Kita suruh pergi ngaji," ucapnya.


"Ini salah satu langkah kecil tapi nyata untuk mencegah pernikahan, selain sosialisasi," ujar Jamal. (kin)

23/07/25

Pemuda minta pembangunan gedung serbaguna Desa Lenek Baru distop

 
Pemuda minta pembangunan gedung serbaguna Desa Lenek Baru distop

OPSINTB.com - Puluhan Pemuda Peduli Desa Lenek Baru (Pepadu), gedor kantor desa setempat. Dalam orasi mereka menutut beberapa hal.


Pertama, massa aksi meminta agar pembangunan Gedung Serba Guna Desa Lenek Baru, Kecamatan Lenek distop, karena dinilai tak terlalu urgen. Di lain sisi proyek tersebut menurut mereka menyedot anggaran terlalu besar dan tidak transparan.


Kedua, massa aksi meminta untuk mengevaluasi Bumdes dan mencopot kepala desa setempat.


Masa aksi menanam pohon pisang di lokasi proyek pembangunan. Hal itu sebagai simbol perlawanan dan tanda bahwa mereka menang.


Ketua Pemuda Peduli Desa Lenek Baru (Pepadu) Zainul Arifin menerangkan, tanah lokasi pembangunan gedung serbaguna itu, masih bersengketa, proses hukumnya sedang berjalan. Dia mewanti jika jika di belakang hari sengketa itu dimenangkan oleh pihak lain maka semua masyarakat setempat bakal merugi.


"Ini kita sayangkan nanti kalau bangunannya jadi trus tau-taunya transaksi peralihan alas haknya itu dimenangkan oleh orang lain kan rugi, uang masyarakat sudah dialihkan ke gedung ini," ucap Zainul Arifin, Rabu (23/7/2025).


Dia mengatakan, seperti diatur dalam undang-undang tentang desa, sebelum dimulai pembangunan proyek gedung, pertama yang harus dilakukan ialah membentuk TPK, papan proyek serta RAB, dan menyusul yang lainnya.


Tapi justru yang terjadi disebutnya terbalik. Pembangunan sudah dimulai seperti besi sudah berdiri, namun papan informasinya tidak ada, sehingga pembangunan itu tidak transparan.


Mereka juga tidak terima, lantaran pembangunan gedung itu diserahkan penuh kepada pihak ketiga.


Jika mengacu kepada aturan penggunaan dana desa, pembanguan yang bersumber dari dana desa (DD), tidak boleh dipihak ketiga kan. Kecuali, proyek itu memerlukan keahlian khusus.


"Tapi ini kan pembangunan biasa, orang-orang di desa ini masih banyak kok yang bisa untuk membuatnya," terangnya. 


Karena gedung itu, pembangunan di setiap dusun distop. Sebab anggaran semua tersedot ke proyek tersebut. Padahal, kata dia, berdasarkan hasil Musyawarah Dusun (Musdus), beberapa Kawil sudah menyediakan lahan untuk pembukaan jalan dan irigasi.


"Gara-gara pembanguan gedung serbaguna ini tidak ada angaran untuk pembukaan jalan maupun irigasi," tegasnya. 


Lantaran itu dirinya menilai pembanguan gedung serba guna ini sebagai penyalahgunaan wewenang. Pihaknya mengaku melihat dan mengetahui dengan siapa kerjasama itu dibangun, serta yang mengontrol pembanguan itu.


Jika ingin berindikasi, menurutnya, bisa saja ini masuk korupsi, nepotisme dan semacamnya. Dugaan itu menguat karena tidak ada keterbukaan anggaran di papan proyek. Waktu hering, kata dia, oleh TPK mengakui hal tersebut.


Itu terungkap saat musyawarah desa. Jika papa proyek yang dipasang lain dengan tuntutan hering. "Papan proyeknya tidak jelas dan asal asalan," nilainya.


Kepala Desa Lenek Baru, Qamarudin keluar menemui massa aksi sebagai bentuk respons terhadap aksi tersebut. Dia juga menandatangi surat perjanjian bermaterai agar pembangunan gedung serba guna ini distop.


Pembangunan gedung itu dimulai sejak bulan Juni 2025 dan sudah disepakati bersama di APBDes, tinggal dilaksanakan. Bahkan dia mengklaim kegiatan itu sudah sesuai prosedur, melalui musyawarah RPJM dan RKPEDes. Pihaknya juga sudah memasang papan informasi, RAB, dan nama gedungnya.


“Tapi tidak apa-apa lah, ini juga sebagai bentuk kita menghargai penyampaian pendapat dari masyarakat kita. Selanjutnya kita akan kembali gelar musyawarah bersama masyarakat," terangnya. (zaa)

25/06/25

Pemdes Denggen Timur telah bangun belasan kilometer jalan usaha tani

 
Desa denggen timur
Foto: Kades Denggen Timur, Moh Jamaluddin turun langsung meninjau proses pembangunan jalan usaha tani.

OPSINTB.com - Pertanian dapat disebut sebagai jantung pertanahan ekonomi masyarakat pedesaan. Maka infrastruktur harus dibangun secara maksimal.


Selain irigasi, salah satu yang penting untuk dibangun ialah jalan usaha tani. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Denggen Timur.


Kepala Desa Denggen Timur, Moh Jamaluddin mengatakan, keberhasilan pembangunan jalan usaha tani itu berkat kerjasama semua pihak. Dia mengenang, tahun pertama dirinya membangun jalan bagi lancarnya produksi pertanian.


"Tahun pertama, tahun 2018 lalu kami membuka jalan usaha tani 3 kilometer," kata Jamaluddin, Rabu (25/6/2025) di ruang kerjanya.


Dia membeberkan, 3 kilo itu dibuka di beberapa titik yakni 2 kilometer di Gunung Siup. Sisanya dilanjutkan ke Dasan Gedang menuju Dasan Kebon.


Selanjutnya pembangunan jalan usaha tani dari Rejeng Empas ke Dasan Gedang Lauq, termasuk di Montong Bubut di wilayah Sambiq Elen sepanjang 3,5 kilometer.


Pada tahun 2023 infrastruktur pertanian itu kembali dibuka, tepatnya di Dasan Gedung Lauq sepanjang 2 kilometer. 


Tahun 2025, pemdes kembali membuka jalan usaha tani sepanjang 3,5 kilometer di Dasan Awas, Gunung Timba, Gunung Timba Daya, dan di Sambiq Elen. 


"Tujuannya mempercepat akses usaha pertanian seperti obat-obatan, hasil pertanian. Tujuan lainnya memperkuat ketahanan di masyarakat," ucap Jamal.


Pihaknya berencana membuka kembali di beberapa titik. Saat ini kata dia, tengah masih dalam tahap komunikasi.


Pembangunan jalan usaha tani, kata dia, tak semudah membalikan telapak tangan, tinggal eksekusi. Tapi juga butuh komunikasi termasuk dengan pemilik lahan, dan para subak di wilayah tersebut.


Sebab, pembukaan infrastruktur tersebut sifatnya swadaya. Jadi, daya dukung masyarakat sangat penting untuk mendukung pembangunan. 


Dia menceritakan, sebelum tahun 2018, sangat sulit. Semisal petani yang menggunakan hand traktor, jika sudah menanam di hulu tidak bisa ke hilir.


Kesulitannya tak sampai di situ, setelah tanaman siap dipanen petani harus angkut sendiri hasilnya ke pinggir jalan dengan jarak tempuh hingga 1,5 kilometer.


"Mereka harus bawa sendiri, angkut sendiri, kalau tidak begitu pembeli tidak mau beli hasil pertanian, itu pun akan dibeli dengan harga murah," tutur Jamal.


Setelah adanya pembukaan jalan, hasil pertanian dengan mudah dikeluarkan ke jalan. Selain produksi lancar, ongkos pun berkurang.


"Sekarang kita bisa lihat setiap sorenya, pinggir jalan dipenuhi dengan hasil pertanian seperti cabe, tomat, terong dan yang lainnya," pungkas kades dua periode itu. (kin)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama